Strategi Pemasaran Ekstra jos Dalam Memasuki Pasar
Internasional
Sejarah singkat
PT Bintang Toedjoe merupakan salah satu anak perusahaan
terbesar dari PT Kalbe Farma Group, yang notabene merupakan perusahaan farmasi
terkemuka di Indonesia. Bintang Toedjoe sendiri didirikan pada tanggal 29 April
1946. Pada saat itu Tan Jun She bersama dengan menantunya yang bernama Tjia Pu
Tjien dan Hioe On Tjan ingin mendirikan sebuah perusahaan farmasi yang kemudian
diberi nama Bintang Toedjoe. Nama Bintang Toedjoe sendiri muncul karena
terinspirasi dari anak Tan Jun yang berjumlah tujuh orang. Resep pertama yang diracik Tan Jun adalah
obat sakit kepala yang kemudian diberi nama Puyer Bintang Toedjoe No. 16.
Produk buatan Tan Jun direspon cukup baik di pasaran, sehingga dia mulai
memproduksi obat dalam skala lebih besar di pabrik. Tak memerlukan waktu yang
lama bagi Puyer No. 16 untuk merajai pasaran. Terbukti bahwa obat sakit kepala
yang manjur dengan harga terjangkau ini banyak dicari oleh konsumen Indonesia.
Tak khayal bahwa pabrik obat sakit kepala ini kemudian dipindahkan dari yang
semula di Garut menuju ke Jakarta.
Sejalan dengan permintaan konsumen yang semakin bervariasi
akan jenis obat, akhirnya pada tahu 1974 Bintang Toedjoe mulai memproduksi obat
resep dokter (ethical). Kemajuan ini juga dibantu dengan semakin banyaknya ahli
farmasi dalam kegiatan produksi perusahaan. Beberapa tahun berselang,
tepatnya pada tahun 1985, Bintang Toedjoe diakuisisi oleh Kalbe Farma yang
menyebabkan semakin berkembangnya bisnis yang dihadapi Bintang Toedjoe. Sektor
pasar Bintang Toedjoe merupakan kalangan menengah ke bawah yang membutuhkan
produk farmasi yang berkualitas namun dengan harga terjangkau. Seiring dengan
jumlah produksi yang semakin meningkat. Akhirnya pada tahun 1993 Bintang
Toedjoe memindahkan lokasi produksinya ke Kawasan Industri Pulogadung dengan
menempati area seluas 12.000 meter persegi. Pada tahun 2002, Bintang Toejdoe
juga membuka pabrik bagi di atas tanah seluas 25.000 meter persegi. Dengan
kedua pabrik tersebut Bintang Toejdoe masih tetap beroperasi hingga saat ini.
Adapun beberapa penghargaan yang telah diraih Bintang Toedjoe antara lain
menerima sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Departemen
Kesehatan RI tahun 1994 untuk pabrik Pulogadung, dan sertifikat ISO 9001 pada
tahun 1997 (PT Bintang Toedjoe menjadi salah satu perusahaan farmasi pertama di
Indonesia yang menerimanya). Selain itu Bintang Toedjoe juga memperoleh
sertifikat bertaraf internasional, yakni ISO 14000, HACCP, dan OHSAS. Beberapa
produk buatan Bintang Toedjoe antara lain Extra Joss, E-Juss, Komix dan produk
warisan Puyer Bintang Toedjoe No. 16.
Visi dan Misi Bintang Toedjoe
Visi Bintang Toedjoe adalah untuk menjadi produsen
produk-produk kesehatan terkemuka yang mendominasi pasar di Indonesia. Oleh
karenanya, diperlukan ujung tombak sales dan marketing yang mampu memahami dan
memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia yang sangat beragam. Keanekaragaman
ini juga yang menyusun team sales dan marketing Bintang Toedjoe, yang tersebar
di seluruh nusantara dan menelurkan ide-ide kreatif dan inovatif, sesuai dengan
karakter tiap daerah dimana produk kami dipasarkan.
Misi Bintang Toedjoe adalah meningkatkan kesehatan untuk
kehidupan yang lebih baik. Bintang Toedjoe mulai memproduksi obat resep dokter
pada tahun 1970-an. Kemudian pada tahun 1985, Kalbe Group membeli Bintang
Toedjoe, dan selanjutnya berkembang dengan pesat. Mulai diekspor ke mancanegara
pada tahun 1990, itulah produk-produk Bintang Toedjoe dalam perkembangannya. Seiring
dengan peningkatan produksinya, tempat di kawasan Cempaka Putih sudah tak
memadai lagi, alhasil Bintang Toedjoe pindah ke kawasan Industri Pulogadung
pada tahun 1993, seluas ribu meter persegi demikian area yang ditempatinya.
Selanjutnya September 2002, kantor pusat pindah ke Pulomas, sementara pabriknya
tetap di Pulogadung. Pada area yang ditempati hingga saat ini, selain daripada
pabrik juga terdapat kantor pusat Bintang Toedjoe. Bintang Toedjoe adalah salah
satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang tak hanya memproduksi
obat-obatan, akan tetapi juga memproduksi fitofarmaka dan suplemen makanan.
Saat ini PT Bintang Toedjoe dipimpin oleh seorang Direktur, Simon Jonatan.
Produk yang di pasarkan
.
Extra Joss
Pada 14 Agustus 1994 lahirlah Extra Joss yang kelahirannya
diprakarsai oleh pemikiran bahwa kian hari kian banyak orang yang memerlukan
minuman energi atau minuman kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi
sosial menengah ke bawah. Soalnya ketika itu harga jual produk minuman energi
yang ada belum terjangkau oleh status ekonomi sosial menengah ke bawah sebab
belum ada yang bermain di pasar tersebut sehingga Bintang Toedjoe melakukan
terobosan membuat inovasi supaya harga jual produk menjadi lebih terjangkau
terutama oleh status ekonomi sosial menengah ke bawah. Produk Extra Joss
mengalami penjualan yang boom dengan mengandalkan cita rasa yang berkualitas
dan slogan tersohor, “Ini biangnya. Buat apa beli botolnya?” Penayangan di
televisi komersial dan radio membuat promo tersebut menjadikan Extra Joss
sebagai produk berjaya, alhasil terjadi kehabisan stok barang di mana-mana dan
menggelorakan pabrik untuk beroperasi tanpa henti.
Sesudah berhasil menembus golongan menengah ke bawah, Extra
Joss selanjutnya meningkatkan citra kepada golongan menengah e atas, seraya
menunjukkan kebesaran dan kekuatannya. Biang 2000 Extra Joss turut mewarnai
tema pergantian milenium yang baru. Selanjutnya, pada tahun 2001, Extra Joss
dipromosikan sebagai menembus impian dan emosi masyarakat dengan memakai tajuk
Generasi Biang (Genbi). Selanjutnya muncullah tokoh-tokoh yang dianggap sebagai
Generasi Biang selaku cerminan personifikasi Extra Joss yang maju dan anti
kemapanan seperti Ahmad Dhani, Sujiwo Tedjo, Sarah Sechan, Melly Goeslow, Lisa Rumbewas,
Taufik Hidayat. Extra Joss pada tahun 2009 mendapatkan tiga penghargaan, yakni
Best Brand Platinum 2009 dari SWA dan Mars sebab sudah memenangkan IBBA 7 tahun
berturut-turut, Indonesia Customer Satisfaction Award 2009 dari SWA dan
Frontier, serta The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA dan
Majalah Mix. Menjadi salah satu ikon merek kebanggaan bangsa Indonesia, dengan
bangganya kami Extra Joss mencapai pencapaian tersebut.
Strategi Pemasaran
Perbedaan mendasar antara riset pasar domestik dan asing
adalah jangkauan yang lebih luas yang dibutuhkan untuk riset asing, yang
diperlukan karena adanya tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi. Berdasarkan
kebutuhan informasi, riset dapat dibagi menjadi tiga jenis: (1) informasi umum
mengenai negara, area, dan pasar, (2) informasi yang diperlukan untuk
meramalkan keperluan pemasaran di masa depan dengan mengantisipasi tren-tren
sosial, ekonomi, konsumsi, dan industri dalam pasar atau negara tertentu, dan
(3) informasi pasar spesifik yang digunakan untuk membuat keputusan-keputusan
produk, promosi, distribusi, dan harga dan untuk mengembangkan rencana-rencana
pemasaran.
Cakupan riset pemasaran internasional yang lebih luas ini
tercermin dalam langkah-langkah perencanaan Unisys Corporation, yang mengadakan
pengumpulan dan penilaian jenis-jenis informasi sebagai berikut:
1) Ekonomi
2) Iklim kultural, sosiologis
dan politis
3) Gambar dari kondisi pasar
4) Rangkuman dari lingkungan
teknologi
5) Situasi kompetitif
Alasan Pemasaran Eksta Jos Sampai ke Filipina
Lingkungan
Global (Negara Filipina)
Peninggalan
tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga
di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada
dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini sangat sedikit
sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan sejarah Filipina
dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad
ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak animisme yang
terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam di bagian selatan
kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dari Kerajaan
Malaka. Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol
(1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol
(1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa
Spanyol, Raja Felipe II. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat
Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh
kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-masa penjajahan asing ini
sangat memengaruhi kebudayaan dan masyarakat Filipina. Negara ini dikenal
mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan salah satu dari dua
negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.
Kami memilih Filipina sebagai negara tujuan, karena sektor
ekonomi, politik, dan hukum di negara tersebut sangat baik, lingkungan sosial
budaya di negara tersebut juga hampir mirip dengan Indonesia sehingga tidak
akan terlalu sulit untuk memasarkan Ekstra Joss ke negara tersebut. Extra Joss
berhasil memimpin pasar di segmen minuman energi dengan pangsa pasar 80%
senilai Rp 130 miliar dan memberikan kontribusi penjualan 20% dari total
penjualan Extra Joss.
Ekonomi
Laporan ini mendiskusikan siklus dan pola tak berkelanjutan
pertumbuhan ekonomi Filipina, faktor yang menjerumuskan siklus ekonomi ke
bawah, kontribusi beberapa sektor dan strategi pertumbuhan tersirat, pengaruh
lapangan pekerjaan berdasarkan jender, dan keadaan sumber daya alam dan
lingkungan negeri ini. Tulisan ini memberikan argumen bahwa pola siklikal
pertumbuhan dan pergeraan pendapatan ternyata berhubungan tidak hanya atas pola
pengeluaran pada tingkat makro, keadaan politik pemilihan dan pertumbuhan pada
tingkat sektoral dan regional. Hal-hal tadi juga dipengaruhi oleh
ketidakberlanjutan strategi pertumbuhan sebelum 1980-an, keterbatasan strategi
liberalisasi saat ini, dan keadaan sumber daya alam dan lingkungan negeri ini.
P(Product, Price, Place, Promotion) Global
Product
Produk Extra Joss tidak ada perubahan di pasar Filipina baik
itu rasa, kandungan dan kemasan tetap sama seperti dari negara asalnya
Indonesia. Hanya teks dalam kemasan saja yang diganti dengan bahasa Inggris.
Hal ini dikarenakan rasa, kandungan, dan kemasan Extra Joss diterima dengan
baik oleh konsumen di Filipina.
Extra Joss memiliki komposisi: taurine, ginseng, vitamin
B1, B2, B3, B5, B6, B8, B12, royal jelly, dan trimethylxanthine. Manfaat:
§ membantu
memelihara kesehatan tubuh, menyegarkan badan dan membantu metabolisme tubuh
untuk menghasilkan energi
§ dapat
digunakan untuk penderita diabetes dan orang yang membutuhkan makanan berkalori
rendah
• produk ini tidak dianjurkan pada
anak-anak,wanita hamil, dan menyusui serta penderita hipertensi.
Price
Harga Extra Joss di Filipina sebesar 5 peso atau sekitar Rp
1000 per sachet. Harga tersebut jauh lebih murah dari harga Lippovitan kaleng
dan Red Bull kaleng dimana produk tersebut sebagai penguasa pasar energy drink
di Filipina yang harganya 20-25 peso per kaleng.
Place
Extra Joss memilih dan berkonsentrasi di Manila dalam
kemunculan pertamanya di Filipina. Dari sisi strata ekonomi sama, jumlah
penduduknya besar, dan Manila banyak dihuni oleh pekerja jalanan atau pekerja
bangunan (blue colar - streetfighter). Mereka inilah target market Extra Joss
yang potensial. Sama seperti Jakarta, jalanan di Manila didominasi oleh
angkutan umum atau yang lebih dikenal dengan Jeepney dan taksi. Jumlahnya lebih
besar daripada Mikrolet di Jakarta. Untuk memenuhi distribusi di daerah
Filipina maka Extra Joss (PT. Bintang Toedjoe) melakukan pembentukan perusahaan patungan atau joint
venture dengan ARC HoldingsInc.
sebuah perusahaan Filipina, untuk memasarkan produk minuman energy Extra Joss
di Filipina.
Promotion
Dengan tagline Ang puro purong lakas, Kalimat berbahasa
Tagalog yang menjadi tagline Extra Joss di Filipina. Kalimat yang artinya kira-kira,
“Ini biangnya buat apa botolnya”. Iklan-iklan Extra Joss mulai diperdengarkan
lewat radio dan TV di Manila. Iklannya dibuat di Manila dan menggunakan bintang
iklan dari Filipina. Stiker besar ditempelkan di ribuan Jeepney, dan sekitar
200 ribu sachet Extra Joss dibagikan gratis sebagai sampling selama beberapa
bulan. PT. Bintang Toedjoe
bekerja sama dengan klub Manchester City untuk menjadi sponsor Manchester City
di wilayah Asia tenggara.
Kesimpulan
Produk Extra Joss berhasil mendapatkan pangsa pasar di
Filipina dan juga berhasil mengalahkan kompetitor seperti Redbull dan
Livopitan. Produk Extra Joss juga menyumbangkan keuntungan bagi Bintang Toedjoe
karena PT Bintang Toedjoe berhasil menerapkan strategi pemasarannya dengan baik
mulai dari segmentasi, kandungan produknya, harga, memilih negara tujuan dengan
tepat dan distribusi produknya mampu menjangkau seluruh konsumen Filipina.
Jadi, produk Extra Joss terbukti mampu bersaing dengan produk-produk minuman
energi luar negeri.
Sumber sumber :